zwei
tuker pacar au.
alya berlari keluar dari kamarnya begitu mendapat kabar calvin sudah di depan tempatnya. lelaki itu tak memberikan sedikitpun waktu untuk bernafas karena setelah masuk dalam mobil si gadis berambut pendek itu dihujani begitu banyak pertanyaan.
“damn you! kasih gue nafas dulu bisa, kan?” lawan bicaranya hanya cengengesan melihat pacar sementaranya itu terlihat kesal.
“nafas buatan maksudnya?” pertanyaan calvin kali ini malalh mengundang pukulan darai perempuan di sebelahnya.
“LO TUH YAAA!”
tak mengindahkan omelan yang masih keluar dari mulut alya, lelaki itu memilih menyalankan mesin mobilnya lalu melaju membelah jalanan menuju kampus mereka.
lelaki di belakang kemudi itu sedikit melirik lalu tersenyum mengangkat sebelah bibirnya. tangannya bergerak menambah volume pada tape mobil kesayangannya.
menyadari suara lagu yang mengisi ruang mobil ini semakin terdengar membuat lamunan alya buyar. “gapapa kan kalo volumenya gue gedein?” tanya calvin.
“iya, gapapa.”
“biasanya naya kalo masuk mobil gue langsung misuh minta lagunya diganti.”
“loh, malahan lagu di playlist lo hampir mirip sama punya gue. ya kira kira 90% lah.”
butuh sekitar 6 lagu yang terputar sepanjang perjalanan mereka menuju kampus. satu tumpangan dari calvin membuat alya mengenal lelaki itu sedikit lebih banyak.
“lo udah sarapan, al?” tanya calvin saat melihat perempuan di sebelahnya sedang melepas seat belt, bersiap keluar dari mobilnya.
“belum vin. oh, sebentar.”
lelaki leo itu merenyit kala alya menyodorkannya kotak bekal berisi roti lapis yang gadis itu buat pagi ini.
“apa?”
“gue biasanya bikin bekel buat bayu soalnya dia nggak akan sempet sarapan. trus baru sadar hari ini ngga akan ketemu. jadi, buat lo aja.”
belum sempat calvin menjawab, perempuan itu sudah keluar dari mobil. lelaki itu buru buru keluar menyusul alya.
“alya!”
merasa namanya dipanggil, ia langsung menghentikan langkahnya lalu berbalik menghadap calvin. lalu bertanya, “kenapa?”
“ini, gapapa buat gue? lo sama bayu satu gedung, gak dikasih ke dia aja?”
gadis berambut pendek itu menggeleng, “gausah, yang sekarang pacar gue kan lo, vin. belum sarapan, kan?”
“ya, belum sih....”
“yaudah, tar kotaknya balikin ya. gue udah mau masuk nih, nanti gue kabarin lagi. bye, vin.”
“see ya.“