zurich.

around switzerland.

hari ini adalah hari pertama dari perpindahan aku dan calvin. kami memutuskan untuk pindah ke zurich, switzerland. salah satu alasannya karena pendidikan S2 kami memang disini.

aku pun tak mengerti mengapa setuju pada ajakan tolol calvin untuk menikah. padahal kami terlalu asing untuk hal ini. dan aku yang terlalu malas untuk kenalan lagi, pacaran lagi, memutuskan untuk menikah dengannya.

aku tau kalau calvin juga merasakan hal yang sama. terlebih tuntutan keluarga kami untuk buru buru menikah, dan daripada dijodohkan dengan orang asing lebih baik aku menikah dengannya. setidaknya aku tahu bahwa calvin memang orang baik.

intinya, kami akan saling mengobati luka masing masing.


flight jakarta – zurich memakan waktu sekitar 19 jam. kami sampai disini sekitar setengah sebelas siang dan langsung bebenah.

tak banyak sebenarnya yang perlu dirapihkan karena ini memang tempat tinggalku selama aku kuliah dan hanya perlu membereskan kamar calvin.

iya, sudah keputusan dari aku dan calvin untuk tidur terpisah. kita hanya tak ingin menjadikan masing masing sebagai pelampiasan, karena bukan itu tujuan kita menikah. ingat, kita saling mengobati luka.


semuanya selesai, aku dan calvin terlalu lelah untuk sekedar jalan keluar dan membeli makanan. jadi aku lebih memilih memasak pasta yang waktu itu sengaja kusisakan sebelum pulang ke indonesia.

“anjir, jadi begini ya rasanya dimasakin istri.” celetuk calvin dari ruang tv.

“bisa diem gak lo.” sahutku yang hanya dibalas tawa oleh calvin.


“vin, sepiring berdua ya? gue mager nyucinya.”

“yoi, bilang aja biar romantis.”

“gak!”

kamipun makan di ruang tv sembari menonton series pilihan calvin, yang aku sendiri tak tahu apa judulnya.

“ternyata bener yang orang bilang ya, lo jago juga masak. enak nih.”

senyumku mengembang dengar pujian dari calvin, “iya lah siapa dulu.”

“istri gue!” serunya.

“aduh! ah! udah lya kenapa gue dipukul sih.” calvin mengaduh kesakitan saat tanganku mulai memukulnya.

“jangan istri istri gitu lah! geli gue.”

“tapi kan emang lo istri gue.”

“VINNNN.”

setelah pertengkaran kecil barusan sesi makan sore kami berlanjut. dan secara tak sengaja aku dan calvin memakan helai spaghetti yang sama. tahu kan? persis seperti adegan di film animasi disney yang judulnya the lady and the tramp.

mata kami bertemu saling bertatap dengan canggung.

satu detik

dua detik

aku berniat memotong spaghetti itu dengan gigiku agar situasi ini cepat berakhir. tapi calvin lebih dulu memajukan wajahnya melahap spaghetti dan jarak antara kami hingga sisa kurang dari 1 senti.

kemudian

cup

“hehe, rasa bolognese.”

“CALVINNNNN.”


barusan cuma peck kiss kok, yang artinya 'a sweet hello'. selamat datang dihidupku, calvin antares.