reckless | 2
“chandra....”
tanpa mengindahkan panggilanku, ia buru buru melepas jaket kulitnya. lalu dengan sigap memakaikannya di tubuhku yang sudah basah karena air hujan.
“tempat tinggal baruku gak jauh dari sini. kita kesana aja buat keringin baju kakak.”
belum sempat menjawab, chandra menarik tubuhku ke dalam rangkulannya. memastikan kami tak terkena air hujan yang semakin deras. lalu berjalan menuju mobilnya dengan bergegas.
cakrawala menggelap seiring bertambahnya volume air yang turun dari langit. hawa dingin hujan ditambah hembusan angin dari ac mobil chandra mulai menusuk permukaan kulit yang membuatku menggigil. tanpa kata maupun nada dari tape semakin membuat atmosfer diantara kami semakin membeku.
kualihkan pandangan pada kaca samping, menonton gedung tinggi yang kami lewati sepanjang perjalanan. entah ini hanya perasaanku saja atau memang mobil yang chandra kemudikan terasa sangat lambat. terhitung sudah 10 menit kami belum juga sampai tempat tinggal chandra yang katanya dekat dari tempat pertemuan kami.
aku sendiri tak punya berani untuk sekedar bertanya berapa lama lagi waktu untuk sampai ke tempat chandra.