late night snack
takkan ada yang lebih buruk dari kelaparan di tengah malam. sebenarnya ini belum terlalu malam sih, hunting nasi goreng depan gang tempat rumah kosku berdiri pun masih buka. yang jadi masalah adalah larangan dari bayu untuk keluar malam ini, dan memang aku yang terlalu bucin sehingga menuruti apa saja yang bayu larang. biasalah, anak muda. kalo kata bapak kost ku, 'cih, abg jaman sekarang.'. tapi tenang, kalian pasti paham betul kalau bayu bukanlah golongan manusia yang hanya bisa melarang tanpa solusi. buktinya, sekarang ia sedang dalam perjalanan kesini untuk membungkam suara perutku yang sedari tadi berteriak kurang ajar.
tepat pukul sebelas sekarang, dan bayu katanya sudah sampai depan kosan ku. iya, barusan ia menelponku.
“bay, sini masuk. Tapi kata bapak kost kita di ruang makan aja, gak boleh di kamar.” ajakku seraya membuka gerbang pintu.
“iyalah, ngapain juga di kamar, sayang”
“hehe, yaudah ayok!”
kami berdua sudah duduk manis di meja makan, tentu ini bukan kali pertama bayu bertamu tengah malam sambil membawa asupan untukku. karena kebiasaan burukku yang sering lupa mengisi perut dan tentu saja segudang tugas mahasiswa teknik menjadi kolaborasi yang pas penyebab maag ku kambuh. dan bayu menjadi salah satu manusia yang merasa bersalah kalau otu terjadi, karena menurutnya, aku adalah tanggung jawabnya juga. sigh. bucin.
“bay, maaf ya ngerepotin kamu terus” kataku di tengah tengah acara makan kami.
“gapapa, aku mau kok direpotin. asal sama kamu.”
uhuk! uhuk!
“astaga, kamu kenapa. ini, minum dulu.” bayu sontak menyodorkan air sambil menatapku heran.
“ew, cheesy banget deh please.”
ia pun tertawa “tapi serius loh, gapapa kalo kamu yang repotin.”
“apaan sihhh, udah ah.”
bayu belum pulang juga setelah makan, katanya sih ia akan menunggu sampai kantukku datang. sekarang kami sudah pindah ke ruang tamu. suasana disini sepi karena teman temanku sudah banyak yang terlelap, menyisakan kami berdua dan pak satpam di depan.
“mau denger lagu nggak?” tawar bayu memecah keheningan,
“boleh aja, tapi kan yang lain takut ke ganggu.” jawabku,
“pake headset dong, sini.” titah bayu sambil memasang headset di telinga kiri ku, dan satunya untuk bayu sendiri. iya, satu berdua biar romantis.
You look so wonderful in your dress I like your hair like that The way it fall on the side of your neck Down to your shoulders and back
Ah, Ed Sheeran. Penyanyi favorite kami.
Should this be the last thing i see I want you to know it's enough for me 'Cause all that you are is all that i'll ever need
I'm so in love So in love So in love So in love
perlahan mataku semakin memberat, sampai akhirnya aku tak sadar sudah menyandarkan kepalaku di bahu bayu.
“lya, pindah ke kamar gih. ngantuk ya?” tanyanya,
aku hanya mengangguk dan segera menjauhkan tubuhku darinya. kemudian bayu menuntunku menuju kamar. langkahku yang sempoyongan menjadi alasan utama mengapa bayu repot repot menuntunku.
“sayang, aku pulang dulu. jangan lupa dikunci pintunya ya, tidurnya pake selimut, jangan lupa gosok gigi sama cuci muka.” titahnya sambil mengacak ngacak rambutku.
“can i have my today last hug?” pintaku
“sure“
sedetik kemudian aku sudah merasakan hangat tubuh bayu yang mendekapku.
“sweet dream, lya“