drunk
calyabin au.
sebelah bibirnya terangkat kala membaca pesan terakhir yang calvin kirim tentang password apartemen lelaki itu yang belum diganti. naya memencet 4 digit angka tanggal jadiannya dengan calvin dulu. iya, dulu. karena sekarang tak ada lagi hubungan spesial diantara keduanya.
selepas membuka pintu gadis itu mendapati calvin yang sedang duduk di sofa menuangkan minuman yang sengaja ia siapkan untuk naya.
“katanya ngga ada whiskey.” calvin tertawa, lalu menepuk sisi kosong sofa yang ia duduki. memberi isyarat naya untuk duduk.
“ya tadinya emang mau ngasih bir doang. tapi sayang juga, lo udah lama ga kesini.”
naya yang telah duduk langsung menyambar gelas yang sudah terisi itu. meneguknya perlahan, menikmati cairan yang mengalir di kerongkongannya. sungguh, ia sangat rindu dengan minuman beralkohol ini. walaupun memang changbin ada benarnya melarang naya untuk mabuk karena tidak baik bagi tubuhnya.
“lagi....” gelasnya ia arahkan pada calvin yang langsung diisi lagi oleh lelaki itu.
kali ini naya meminumnya dengan sekali teguk. ia tak lagi meminta calvin untuk menuangkannya, tetapi lansung mengambil botol kaca itu dan menenggaknya langsung.
“nay ... stop.”
gadis itu menaruh asal botol kosong itu lalu naik ke pangkuan calvin. memeluk dan menciumi leher mantannya dengan seduktif. lelaki itu tak berusaha melepaskan diri karena memang ini yang calvin mau. calvin mau naya kembali. mau naya bersamanya lagi.
“changbin....” lelaki yang memangku naya itu tersenyum getir. bahkan saat tak sadar pun yang dipanggil bukan dia.
“naya, gue calvin.”
“bin?” calvin menyerah, menghela nafasnya.
“iya nay, kenapa?”
“love you, bin.”
malam panjang mereka habiskan bersama. calvin kembali mendengan erangan yang setelah sekian lama ia nanti. meskipun sepanjang malam bersama calvin, yang keluar dari belah bibir naya hanya satu nama. bukan calvin, tapi changbin.
“i know you need me just for sex, nay ...”
”... tapi boleh ga gue berharap kita bisa balik lagi?”
jelas tak ada jawaban karena naya masih terlelap di kasur calvin. lelaki itu lalu memutuskan untuk keluar kamar dan menyiapkan sarapan untuk naya. tak lama setelah semuanya siap, naya terlihat keluar dari kamar calvin dengan wajah bingungnya.
“changbin?”
“eh, cal...” yang dipanggil hanya tersenyum kemudian menarik kursi makan di sebelahnya.
“sini, sarapan. nanti gue anter balik ke kosan.” mereka pun menyantap sarapan yang calvin pesan lewat aplikasi ojek online.
“cal ... semalem kita main ya?”
calvin terdiam tak langsung menjawab, “nggak.”
ia memang berbohong pada mantannya itu. alasannya tentu karena calvin sendiri ingin melupakan kejadian itu. sakit pastinya saat seseorang yang dirindukan hanya datang untuk bercinta ditambah lagi bukan namanya yang disebut selama kegiatan mereka.
sesuai janjinya calvin mengantar naya sampai kosan setelah sarapan dan sedikit membereskan apartemennya. sepanjang jalan, tak ada obrolan berarti diantara keduanya. namun saat naya akan turun, calvin menahan tangan gadis itu.
“kenapa cal?”
“nay, kalo putus bilang gue ya?”
naya menghela nafas. tanpa menjawab, ia melepaskan tangana calvin lalu keluar tanpa membalas kalimat lelaki itu. meninggalkan calvin yang harus kembali menerima kenyataan bahwa naya sudah tak bisa lagi ia genggam.
lyantares, 2022