cigarretes.

tags: mature, nsfw, kissing, make out session, no sex scene.

matanya mengerjap kemudian mencari sosok yang hilang dari pelukannya. jam menunjukkan pukul 1 pagi. kemana perginya abin itu yang menjadi satu satunya pertanyaan yang hinggap di pikiran naya saat ini.

ia bangkit, berjalan mengelilingi kamar apartemen pacarnya. netranya menangkap sebuah siluet di balkon kamar abin yang ia yakini adalah si pemilik kamar. dugaanya benan. naya menarik kursi di sebelah abin kemudian mendudukinya.

lelaki yang semula melamun sembari menyesap gulungan tembakaunya kini sepenuhnya menatap naya.

“kok bangun?” tanya abin.

“tiba tiba dingin. ternyata yang tadi meluk malah ngerokok diluar.” lelaki itu terkekeh kemudian kembali menyesap rokoknya tanpa mengatakan apapun.

“lo lagi banyak pikiran, bin?”

lelaki itu mengangguk. “lumayan.”

“mau berbagi ga?”

“gausah, stay sane. kalau kita berdua puyeng malah ga bener.”

naya berdecak. “siapa tau gue bisa bantu.”

“tenang aja nay, gapapa kok cuma masalah lagu yang belum kelar.”

hening. keduanya sama sama tenggelam dalam pikirannya.

“gue gak suka bau asapnya.” ujar gadis itu tiba tiba.

abin yang baru menyadarinya buru buru mematikan rokoknya lalu menjauhkan asbak dari posisi duduk kekasihnya. “sorry nay, gue lupa.”

“gapapa sih. soalnya lo seksi kalo lagi nyebat.”

abin mendengus, “jangan mancing.”

gadis itu berdiri lalu menjatuhkan tubuhnya di pangkuan abin dengan hati hati. tangannya raih pipi gembil abin kemudian mengusapnya dengan ibu jari.

“nay ....”

“jangan kebanyakan nyesap rokok kalau masih bisa nyesap bibir gue.”

tubuhnya bergerak maju, naya memejamkan matanya saat ranum mereka bertemu. dominasi abin ambil alih. lengannya merengkuh pinggang naya, ditariknya tubuh gadis itu semakin mendekat.

lumatannya semakin kuat. lidahnya sudah masuk menggelitik langit langit mulut naya. gadis itu dibuat melenguh karena perbuatannya barusan.

resah yang sedari tadi ia rasa kini hilang. menguap seiring tautan mereka memanas. gadisnya berontak untuk lepas, kehabisan nafas.

naya masih terengah menatap kekasihnya. “jadi gitu ya rasa bibir lo kalo abis nyebat.”

“enak?”

“pait ada manisnya.” abin tersenyum. ia berdiri dengan naya yang digendong seperti koala.

“kok masuk?”

“lo kalo desah di luar malu diliatin bulan.”

gadis itu memukul dada abin pelan. “loh? ga mau lanjut emang?”

naya menggigit bibirnya, “mau ....”

abin menidurkan kekasihnya di kasur yang sudah agak berantakan.

“tunggu, gue ambil pengaman dulu.”

safety first, always.


lyantares, 2021.